Annyeong Chingu^^
Maaf sebelumnya, BUBBLE ama MBLOBY belum bisa update dengan cepat lanjutan WE WERE IN LOVEnya. Tapi akan kami usahakan untuk update dengan cepat. mengingat tugas - tugas sekolah yg menumpuk tinggi, dan memerlukan waktu yg harus segera diselesaikan.
Jadi utk mengantisipasi readersdeul menanti dengan lama, pengumuman ini dipublish secara cepat.
Selain itu, kami BUBBLE dan juga MBLOBY akan mempunyai akun di WORDPRESS. Bukan berarti blog ini tidak akan kami urusi lagi, tapi karena kendala saat komentar itu penyebabnya. alasannya mudah, karena memang diblog ini sarana utk komentar belum dipahami. jadi, demi kelancaran pembuatan FanFiction, kami berdua memutuskan utk membuat akun BangtanGirls lagi di WORDPRESS.
Diharapkan dengan sangat setelah pembuatan akun di WORDPRESS, readers semua komentar sesuai dengan yg diinginkan utk memperlancar pembuatan FanFiction #MaafSedikitMaksa :D
karena memang dengan komentar readers semua, karya - karya kami akan lebih baik dari sebelumnya.
Gomawo ~
Sudah membaca ini~
Enjoy Your Dream^^ - BubbleBlack
Monday, October 28, 2013
Sunday, October 13, 2013
WE WERE IN LOVE || CHAPTER VI #AKU MENYUKAINYA?
Tittle :
We Were In Love
Author :
Mblobyblo (@GenieJin) and
BubbleBlack (@Monkey_Blue1315)
Cast :
Kim Seok Jin (Jin)
Kim Ah Rin
Kim Tae Hyung (Steve Kim)
Kwon Hye Joon
Jeon Jung Kook (Shibata
Taketora)
Ryu Hye Kyu
Main Pairing :
JinKyu (JIN-Hye Kyu), TaeJoon
(Tae Hyung-Hye Joon), KookRin (JungKook-Ah Rin)
Support Cast :
Park Ji Min
Choi Ri Rin
Kim Byul
Min Yoongi
And find it by yourself!
^^
Genre :
Romance, School-life
Rating :
T
Summary :
“All I wanna do is find a way back into love. I
can’t make it true without a way back into love~”
=KOTAK NYOCOT=
Oke, chapter yang
ngebahas antara Ah Rin, JungKook, ama Jin udahan dulu. Sekarang ganti Hye Joon
sama abang V. Eum, kira – kira dua orang itu mau diapain ye? Langsung aja baca
dah :D―BubbleBlack
Let’s Go and….
Check this Out!!
~
~
~
~
::BTS FIC ft OC || WE WERE IN LOVE::
©GenieJin & ©Black Shadow
«OUR FIRST STRAIGHT FANFICTION«
♥CHAPTER VI – AKU MENYUKAINYA?♥
♥ SUBTITTLE
: THE BAD DAY♥
.
.
.
[HYE JOON POV]
Hari ini adalah genap
seminggu setelah tahun ajaran baru dimulai. Dan anehnya, seongsaeng yang mengurus kelasku belum memberi daftar piket! Ash,
mungkin kalian bisa melihatnya. Kelasku sangat kotor dan, ugh! Menjijikkan
sekali! Kalian tahu? Tak ada satu pun yang peduli dengan sampah – sampah kertas
yang berceceran di lantai. Demi Tuhan!
Ini sangat menjijikkan! Sama seperti dengan wajah TaeHyung. Huh, itu bagus
bukan?
“Annyeonghasimikka yeoreobeun, maaf aku baru bisa masuk ke kelas
kalian hari ini. Dan mulai sekarang, aku yang menjadi seongsaeng kalian. Dan, apa – apaan ini?! Kelas kalian sangat
menyedihkan!” Hahh… bisa tidak dia tidak langsung mengoceh saat ini?!
“Baiklah, karena ini juga
kesalahanku, aku membentuk kelompok kebersihan untuk kalian. Huh, benar –
benar.” Guru perempuan setengah baya itu menggerutu lagi. Dasar aneh, aku
membatin dalam hati.
“Ah Rin dengan Hoseok.”
Guru itu sudah mulai membacakan sesuatu di kertasnya, argh! Sial! Aku tidak
dengan Ah Rin. Eoh?! Guru macam dia?!
“Yeon Mi dengan Jang
Seuk.”
“…”
“…”
“…”
“…”
“…”
“Dan yang terakhir
adalah, Hye Joon dengan TaeHyung.”
“MWOO?!!”
[HYE JOON POV END]
[AUTHOR POV]
Hye Joon menyahut dengan
keras sambil membelalakkan matanya. Bagaimana dia bisa dengan V?! A-Ah,
maksudnya TaeHyung?! Ohh, Hye Joon benar – benar muak sekarang. Setiap akhir
pekan dia harus membersihkan kelas dengan TaeHyung?! Itu gila, bahkan mendengar
namanya saja Hye Joon sudah ingin mendorong seorang TaeHyung dari atap sekolah,
dan lagi, dia satu kelompok kebersihan dengan lelaki yang menurutnya playboy
itu?! Hah, yang benar saja!
“Apa ada masalah Nona Hye
Joon?” Guru perempuan itu menaikkan kacamatanya yang turun sampai hidung.
“S-Seongsaeng, tapi kenapa aku harus bersama TaeHyung? Bisakah Anda
menukarnya dengan yang lain?” Hye Joon memelankan suaranya, sambil sesekali
melirik TaeHyung yang duduk santai sambil melipat tangannya didada. Namja itu benar – benar ingin
membunuhku, batin Hye Joon dalam hati. Lihatlah, TaeHyung seperti tak punya
beban sedikitpun! Padahal Hye Joon adalah musuh tetapnya! Ingat, musuh!
“Maafkan aku Nona Hye
Joon. Semuanya sudah kuatur dengan rata. Dan semuanya adalah masing – masing yeoja dan namja. Jadi kau tak perlu protes. Bahkan teman – temanmu yang lain
tak ada satupun yang protes.” Jawab Guru perempuan itu.
Hye Joon menghela
nafasnya sejenak. “Baik, seongsaeng.” Jawab Hye Joon lesu. Kemudian ia melirik
TaeHyung sedikit, dasar namja gila!
Dia sama sekali tak membantuku untuk membatalkan kelompok ini! Argh, dasar
gila, batin Hye Joon.
“Hye Joon-a, mungkin hari ini adalah hari
keberuntunganmu.” Ah Rin berkata pelan disebelahnya, kemudian terkikik.
“Diamlah Rin. Kau tak
tahu bagaimana gilanya aku kalau saja aku mendengar seongsaeng tanpa nama itu menyuruhku untuk membersihkan kelas
bersama TaeHyung. Aku serasa ingin membunuhnya.” Hye Joon menggerutu tertahan.
Amarahnya benar – benar meluap sekarang. Siapa lagi kalau bukan gara – gara
TaeHyung yang menyebalkan itu?!
Ah Rin terkekeh pelan.
“Bersabarlah Hye Joon-a. Kau hanya
satu tahun membersihkan ruangan ini bersamanya. Dan, itu berkat untukmu.” Ah
Rin menjulurkan lidahnya, kemudian tersenyum jahil.
Hye Joon menggembungkan
pipinya. “Ah Rin…” Dan, oh tidak! Puppy eyes yang sangat jarang atau bahkan tak
pernah Hye Joon lakukan, kini… argghhh!!
“Mwohaeyo? Kau tidak perlu memberikan kekuatan aegyomu padaku. Itu sangat tidak pantas untukmu, arra?” Ah Rin kembali terkikik.
“Ish, kau sangat
menyebalkan Ah Rin-ah. Sama dengan
TaeHyung sialan itu. aku seperti ingin membunuh kalian berdua.” Hye Joon
menatap tajam Ah Rin.
Ah Rin pura – pura
memasang wajah terkejutnya. “Ah, benarkah? Kalau begitu lakukanlah. Dan setelah
itu kau tidak akan bertemu denganku lagi.” Jawab Ah Rin kemudian kembali pada
catatan sastra Koreanya.
Hye Joon tiba – tiba
memeluk lengan Ah Rin. “Ah Rin-a, aku
hanya bercanda kau tahu?” Rajuk Hye Joon dengan, oh tidak! Puppy eyesnya lagi!
“Hey, Nona – Nona! Diam
atau aku akan menyuruhmu berlarian dilapangan basket!” Seru Guru perempuan
tanpa nama itu ―menurut Hye Joon― membuat keduanya kembali
ke posisi semula. Hhh~ -__-
[AUTHOR POV END]
»BANGTAN
BOYS«
Taehyung sedang duduk di
salah satu bangku kantin sendirian. Ia menopang dagunya, kemudian melamun.
Entah apa yang sedang dia pikirkan, namja
yang bisa dibilang tampan itu sedang terlihat resah.
‘S-Seongsaeng, tapi kenapa aku harus bersama TaeHyung?
Bisakah Anda menukarnya dengan yang lain?’
Perkataan yang Hye Joon
lontarkan tadi masih begitu jelas di memori otaknya. Bagaimana bisa dia berkata
seperti itu, batinnya dalam hati. Apa dia sebenci itu padaku?, batinnya lagi.
TaeHyung menyedot coffe lattenya yang dingin. Kemudian ia
menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Dan ia tampak mengerutkan dahinya.
“Hey, TaeHyung!”
TaeHyung tersadar dari
lamunannya. Setelah seorang namja
tinggi menepuk pundaknya sedikit keras.
“Kau mengejutkanku,
Hoseok hyung. Dan bisa kau tidak
datang tiba – tiba? Ah, nuguseyo?” TaeHyung sedikit terkaget melihat seorang namja yang menurutnya seperti hobaenya. Pasalnya, wajah namja
tersebut terlihat sangat muda darinya.
“Annyeong TaeHyung hyung.
Jeoneun Jeon JungKook imnida. Maafkan
aku, tapi bukan aku yang ingin kemari. Hoseok hyung yang menarikku kesini.” Namja
itu JungKook.
“Oh, gwaenchana. Kau kelas berapa disini? Kau terlihat seperti hobaeku?” TaeHyung mengerutkan kedua
alisnya.
JungKook tersenyum
sekilas, “Ne, aku kelas 1-1 disini.”
Jawab JungKook tanpa menghilangkan raut wajah dinginnya seperti biasa.
“Oh, begitu. Ah, kau
jangan panggil aku TaeHyung, akan terdengar sangat aneh jika kau memanggilku
seperti itu. Panggil saja aku Steve, itu akan lebih mudah.” Tutur TaeHyung.
JungKook hanya menjawab
dengan senyum tipis.
‘Wajahnya sangat childish
tapi begitu aku melihat raut wajah aslinya, sangat berbeda. Sangat dingin
dengan tatapan datarnya. Huh, Second Prince
of Norang’ batin TaeHyung dalam hati.
“Hey, TaeHyung, ada apa
denganmu?” Hoseok yang sedari sibuk dengan kripik kimchinya, kali ini membuka suaranya.
TaeHyung menoleh pada
Hoseok, “Mworago?” TaeHyung memasang wajah datarnya. Hoseok
berdecak kesal.
“Kau, apa yang kau
pikirkan? Aku melihat kau melamun sebelumnya. Aaaa~ Pasti karena teman Ah Rin
itu bukan?” Hoseok tersenyum jahil.
JungKook refleks menoleh
juga pada Hoseok. Ia tertarik pada pembicaraan ini, menyangkut Ah Rin mungkin?
Apa?!
“Ah Rin Noona?” JungKook ikut menyahut.
Kedua namja itu ―TaeHyung dan Hoseok― menoleh
bersamaan, kemudian menatap Jung Kook dengan tatapan –kau-mengenalnya?-
“Aku hanya mengetahui
namanya saja. Dia adalah sahabat temanku. Hyung
tidak perlu khawatir.” JungKook tersenyum sekilas.
“Hoseok hyung, kau harus bertanggungjawab pada
ini semua.” TaeHyung menggumam.
“A-Apa? Apa yang
kulakukan? Kenapa aku harus bertanggungjawab? Hey, TaeHyung, bicaramu saja
sudah melantur. Ini pasti karena teman Ah Rin itu kan? Kau tak perlu berbohong
padaku.” Hoseok menyenggol lengan TaeHyung.
“Apa – apaan kau ini?
Tentu saja tidak!”
DEG
DEG
DEG
‘Apa ini? Berbicara tentangnya saja sudah membuat jantungku
berdebar. Aku? menyukainya?’
»BANGTAN
BOYS«
“Ah Rin eonnie, Hye Joon eonnie kenapa?” Tanya Hye Kyu pelan setelah menyenggol lengan Ah
Rin. Yang disenggol menoleh pada objeknya.
Ah Rin meletakkan snacknya, kemudian menyenggol lengan Hye
Joon. “Gwaenchanayo? Apa kau sakit
Hye Joon-a?” Ah Rin mengayunkan tangannya tepat didepan
wajah Hye Joon.
Hye Joon tersadar. “A-Ah,
bukan apa – apa.” Ia tersenyum lebar, namun terkesan kaku. Sementara Ah Rin dan
Hye Kyu menatapnya dengan tatapan –sungguh?-
Hye Joon berdecak
kemudian merubah air mukanya. “Ish, aku tidak apa – apa. Kenapa kalian menyebalkan?!
Jangan katakan kalau kalian dekat – dekat dengan TaeHyung?” Hye Joon
memicingkan matanya.
DEG
DEG
DEG
‘A-Apa ini?’ Hye Joon
merasakan debaran di jantungnya. Sesuatu yang aneh~
Ah Rin dan Hye Kyu
menjitak kepala Hye Joon bersamaan. “Jangan sembarangan! Untuk apa aku dekat –
dekat dengan namja seperti dia. Dan
lagi, Hye Kyu juga masih kelas paling bawah disini. Mana mungkin dia mengenal
TaeHyung gila itu?!” Ah Rin mengeraskan suaranya.
“Ne, ne, arraseoyo. Tak usah menyebutnya gila, Rin. Itu sangat
menyedihkan didengar, kau tahu?” Hye Joon mendelik pada Ah Rin.
“YA! Kau membelanya! Kau
menyukainya Hye Joon-a!” Ah Rin
berseru.
“Aniya! Rin, jangan! Disini banyak yeoja yang menyukai TaeHyung. Kau tahu kan, kalau fans si namja gila itu seperti serigala lapar?”
Hye Joon men-deathgleare Ah Rin.
Ah Rin tertawa. “Baiklah,
tapi kau menyukainya, kan?” Ah Rin tersenyum jahil.
Hye Joon tersenyum malu –
malu, kemudian mengangguk. Secepat itukah?!
“Ne, aku menyukainya.”
“Kya!Eonnie! Chukkae!”
»BANGTAN
BOYS«
[AUTHOR POV]
Sekarang Hye Joon sedang
berada dikelas. Dan suatu keberuntungan baginya karena hari ini adalah akhir
pekan. Jadi, dia yang bertugas untuk membersihkan kelasnya sekarang. Ah Rin
sudah pulang dari tadi karena oppa
nya yang kuliah di Oxford baru saja pulang dan memintanya untuk menjemput di bandara. Sementara Hye Kyu,
entahlah, dia bilang eommanya sedang
ingin mengajaknya untuk membeli accessories,
jadi mau tidak mau dia harus segera pulang.
Hanya Hye Joon sendiri disini.
Kelasnya sudah sangat sepi, hanya tersisa dirinya dan juga beberapa tas milik
teman sekelasnya yang masih mengikuti ekstra, atau mungkin memang malas untuk
pulang ke rumah?
Kelas itu menyedihkan. Debu
menyebar, kotoran yang berasal dari alas sepatu juga menambah kesan betapa
buruknya kelas ini. Juga jangan lupakan kertas – kertas sobekan, dan juga papan
tulis yang belum dibersihkan. Astaga, menyedihkan.
“Aigoo~ Aku baru menyadari
suatu hal. Kelas ini sangat menyedihkan dan, kotor!!” Teriak Hye Joon hingga
sedikit membuat gema di kelasnya.
Ia menyapu lantai yang
lembab itu. Debu – debu itu rasanya seperti tidak mau untuk dibersihkan.
Menempel sekali, rutuk Hye Joon.
“Ini gila, aku harus mengepel
lantainya. Ish, dasar TaeHyung gila! Dia sama sekali tak membantuku.” Hye Joon
menggerutu sambil berkacak pinggang.
“Ah, biarlah. Biar
TaeHyung saja yang melanjutkannya. Lelaki sepertinya harus tahu bagaimana
pekerjaan perempuan sepertiku.” Ujar Hye Joon sendiri sambil tersenyum
meremehkan.
Yeoja itu berjalan menuju papan tulis. Papan milik
kelasnya masih banyak bertuliskan materi – materi tadi pagi. Penuh, dan juga
serba hitam, itu pikir Hye Joon. Tapi itu memang benar, papan itu penuh dengan
warna hitam.
SET
SET
Sedikit demi sedikit
tulisan itu terhapus. Dari pojok bawah hingga pojok paling atas. Astaga, itu
tinggi. Seperti tak kehabisan akalnya, Hye Joon mengambil sebuah kursi,
kemudian menjejakkan kakinya disitu, dan sekarang ia lebih tinggi dengan
menaiki kursi itu.
DAP
DAP
Suara langkah kaki. Dan kemudian
siluet itu muncul di muka pintu kelas. TaeHyung, orang itu sedang berjalan
memasuki kelas. Sedikit keheranan karena Hye Joon yang berusaha menggapai –
gapai bagian atas papan tulis, untuk dibersihkan, karena memang postur tubuhnya
tidak setara dengan TaeHyung.
“Hey, aggashi, kau itu pendek.” Ujar TaeHyung
dengan suara keras.
Hye Joon sedikit
terhenyak dan tak diduga kakinya tergelincir dari kursi. Dan kemudian….
SET
GEP!
Hye Joon mengira ia akan
mati. Hye Joon mengira ia sudah gagar otak sekarang. Lupakan, pemikiran itu
terdengar sangat – sangat gila.
Dan ketika ia membuka
matanya, ia tidak mati. Tapi bukan itu, bukan itu yang menjadi permasalahannya.
Hal yang pertama ia saat membuka matanya adalah, wajah tampan seorang namja… TaeHyung. Dan… Kesimpulannya
adalah… Hye Joon… sekarang… berada di pelukan TaeHyung?!! MWOO??!!!!
:::TBC:::
Kyaaaa!!!!!
Mianhae~ Chingudeul updatenya luaammmmaaa!!! TT.TT
Minggu kemaren habis UTS, jadi maafin BUBBLE updatenya lama
:Dv
Gimana critanya yang kali ini? Tambah guajjee, atau nggak?
O_O
Dann… Udah pada comment belom? :O Kalo belum, wahh, kasus
nehh… X_X
Ya udah deh, gwaenchanayo. Yang penting chingudeul udah mau
setia sama Bangtan Girls aja BUBBLE udah seneng :)
Dannn, announcement bagi readers semuaa!! ^O^ Setelah Chapter
7 & 8, BUBBLE belom bisa update yang chapter 9 & 10, yang rencananya
full of Kook-Rin moment^^ dikarenakan minggu ini BUBBLE & GENIE lagi ada
tour ke BALIII^^
Jadi, jeongmal mianhaeyooo~ T.T BUBBLE belom bisa buat
lanjutan beserta updatenya :Dv Udah
sekian deh~ BUBBLE bacot mulu :D
Enjoy your dream^^―BubbleBlack
Tuesday, October 1, 2013
WE WERE IN LOVE #CHAPTER 5 || HARI YANG MENYEBALKAN
Tittle :
We Were In Love
Author :
Mblobyblo (@GenieJin) and
BubbleBlack (@Monkey_Blue1315)
Cast :
Kim Seok Jin (Jin)
Kim Ah Rin
Kim Tae Hyung (Steve Kim)
Kwon Hye Joon
Jeon Jung Kook (Shibata
Taketora)
Ryu Hye Kyu
Main Pairing :
JinKyu (JIN-Hye Kyu),
TaeJoon (Tae Hyung-Hye Joon), KookRin (JungKook-Ah Rin)
Support Cast :
Park Ji Min
Choi Ri Rin
Kim Byul
Min Yoongi
And find it by yourself!
^^
Genre :
Romance, School-life
Rating :
T
Summary :
“All I wanna do is find a way back into love. I
can’t make it true without a way back into love~”
=KOTAK NYOCOT=
Oke, chapter yang
ngebahas antara Ah Rin, JungKook, ama Jin udahan dulu. Sekarang ganti Hye Joon
sama abang V. Eum, kira – kira dua orang itu mau diapain ye? Langsung aja baca
dah :D―BubbleBlack
Let’s Go and….
Check this Out!!
~
~
~
~
::BTS FIC ft OC || WE WERE IN LOVE::
©GenieJin & ©Black Shadow
«OUR FIRST STRAIGHT FANFICTION«
♥CHAPTER V – HARI MENYEBALKAN ♥
♥ SUBTITTLE
: THE BAD DAY♥
.
.
.
[Normal POV]
“eonnie! Eonnie! Ppalli wa!” Seru yeoja itu, Hye Kyu.
“YA! JungRoo-ya!
Bisa kau tidak berteriak?! Apa kau tidak bisa melihatnya? Sunbae kita berbisik – bisik karena tingkahmu!” Seru yeoja satu
lagi, Hye Joon.
“Sshh,
hentikan. Kalau kalian semakin berteriak, mereka akan tetap melakukannya. Hye
Kyu, jangan buat eonniemu itu marah.
Akan sangat menakutkan jika kau membuatnya marah lagi.” Ah Rin tersenyum jahil.
“YA! Ah Rin, kau gila.” Cibir Hye Joon
setelah mereka kembali berjalan.
“Gila
mana denganmu?” Ah Rin tertawa dan hanya mendapatkan deathgleare dari Hye Joon.
Begitulah obrolan pagi yang menjadi kebiasaan ketiga
sahabat itu, Hye Joon, Hye Kyu, dan juga Ah Rin. Setiap pagi mereka selalu
melakukan hal yang sama, berteriak hingga membuat mereka sendiri malu. Kekeke~
Dasar aneh.
»BANGTAN BOYS«
Hye Joon sudah sampai dikelasnya bersama Ah Rin.
Seperti biasa, dua yeoja itu selalu duduk di bangku yang terletak di dekat
jendela. Menurut Hye Joon, itu adalah tempat yang sangat nyaman dan juga
sebagai sarana untuk menghilangkan bosan saat seorang seongsaeng menyebalkan masuk ke kelasnya dan mulai berbicara yang
aneh – aneh. Hhh~ Pintar sekali.
Hye Joon langsung meletakkan kepalanya di atas meja.
Jika Ah Rin lebih memilih membaca novelnya setelah meletakkan tas, lain halnya
dengan Hye Joon yang langsung tiduran di atas meja. Ia selalu memulai harinya
di sekolah dengan cara seperti ini. Bahkan Ah Rin pun sudah hafal bagaimana
kebiasaan sahabatnya yang satu ini.
“Ah Rin-a,
apa yang kau lakukan?” Tanya Hye Joon menggumam.
“Apa?” Ah Rin meletakkan novelnya.
Hye Joon berdecak sebal. “Apa yang sedang kau
lakukan?”
“Aku sedang membaca novelku. Kau tahu? Aku sudah
membaca ini yang ketiga kalinya. Ceritanya bagus sekali. Apa kau tak ingin
membacanya?” Tanya Ah Rin, menoleh pada Hye Joon dengan senyuman lebarnya, memperlihatkan
gigi putihnya yang rapi.
“Huh, apa kau kurang banyak pekerjaan? Hey Rin, kau
sudah mempertaruhkan setengah nyawamu di club jurnalistik dan juga tari yang
kau gandrungi sejak kelas satu dulu, apa kau masih bisa untuk menyempatkan
membaca novel bodoh itu untuk yang ketiga kalinya?” Hye Joon menegakkan
badannya.
Ah Rin tertawa. “Hye Joon, Hye Joon, apa kau ini tidak
bisa sekali saja mensyukuri kalau aku sibuk di sekolah? Bahkan kau tidak
mengikuti club apapun sampai saat ini, jadi kau hmmpppp―”
“Sssstttt, diam! Kau ini terlalu banyak bicara. Bahkan
kau sampai membuka semua rahasiaku.” Ucap Hye Joon setelah berhasil membekap
mulut Ah Rin yang tak henti – hentinya berbicara.
Ah Rin terbebas dari bekapan tangan Hye Joon. “Maaf –
maaf.”
Hye Joon hanya menghela nafas panjang. Kemudian ia
membelalakkan matanya ketika seorang namja duduk di mejanya.
“YA!! Apa
yang kau lakukan?! Pergi!!” Seru Hye Joon.
“Apa? Pergi? Hey, sejak kapan aku diusir seperti ini?
Hey, aggashi, bukankah aku yang biasa
menempati bangku ini? Lalu siapa yang menyuruhmu untuk duduk disini?” Namja itu
menunjuk Hye Joon.
“Terserah padamu. Tapi aku yang duduk disini duluan
Tuan TaeHyung.” Ucap Hye Joon sambil menekan kata TAEHYUNG.
“Huh, tidak bisa seperti itu. aku akan menyeretmu
kalau kau tak pindah sekarang juga.” Namja yang dipanggil TaeHyung tadi
mencondongkan tubuhnya membuat Hye Joon membelalakkan matanya.
“Ish, pergi!!” Hye Joon mendorong TaeHyung. “Aku sudah
bilang, aku tidak mau pindah. Dan satu lagi, jangan ganggu aku. Aku tidak akan
pindah!!”
»BANGTAN BOYS«
“Kau kenapa Hye Joon?”
Tanya Ah Rin setelah melihat sesuatu yang janggal seharian ini, terutama pada
Hye Joon sahabatnya. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak pagi. Dan itu
suatu berkat bagi Ah Rin, mengingat biasanya Hye Joon selalu berbicara tanpa
henti sepanjang hari.
Hye Joon mengaduk – aduk
minumannya malas sambil menopang dagu dengan tangannya. “Tidak ada. Bukan
sesuatu yang penting.” Ucapnya acuh, sama sekali tak menatap Ah Rin yang serius
mengajaknya bicara.
“Benarkah? Tapi kurasa
ada yang salah denganmu. Coba kau ceritakan padaku. Hari ini aku merasa sangat
nyaman tanpa ocehanmu itu. Tapi, sedikit aneh juga karena telingaku biasa
mendengarmu namun hari ini sangat sepi.” Ah Rin menoleh pada Hye Joon sambil tersenyum
jahil.
Hye Joon menatap Ah Rin
tajam. “Ish, Rin, hentikan. Kau tahu? Hari ini sangat menyebalkan untukku. Dan
terimakasih atas perkataanmu barusan.” Ucap Hye Joon sinis.
Ah Rin terkekeh kemudian
menyenggol lengan Hye Joon. “Maaf. Aku hanya senang saja karena hari ini aku
bebas dari semua pidatomu itu. dan apa yang membuatmu seperti ini? Apa
karenaku?” Ah Rin menyedot minumannya.
Hye Joon menghela nafas
dan kembali memasang raut wajah sebal. “Karena tadi pagi. Apa kau tak melihat
TaeHyung tadi pagi? Ish, rasanya aku ingin mendorongnya dari atap sekolah.”
Ucap Hye Joon sambil mengepalkan tangannya.
Ah Rin tertawa sejenak,
kemudian menatap Hye Joon serius. “Siapa itu TaeHyung?” Ah Rin memasang wajah innocentnya.
PLETAK
“Ah, appoyo~ Apa yang kau lakukan? Sakit Hye Joon-a.” Ah Rin mengusap – usap kepalanya setelah Hye Joon menjitak
kepalanya terlalu keras.
“Kau ini! TaeHyung saja
tidak tahu! Apa kau tahu Steve Kim? Ya itu TaeHyung! Aish, kau ini. Play boy
akut yang menjadi musuhku saat kelas satu. Terkutuklah kau Rin-ah.” Hye Joon memasang wajah datarnya.
Ah Rin meringis sambil
mengangkat tangannya membentuk huruf V. “Maafkan aku, Hye Joon-a. Lagipula, salahmu sendiri kenapa
menyebut TaeHyung. Aku biasa memanggilnya Steve Kim, ah tidak, Steve.” Ah Rin
tersenyum cerah.
“Huh, itu tidak penting.
Yang penting adalah, aku harus bisa menyingkirkannya dari hadapanku. Ish,
menyebalkan! Aku ingin membunuhnya sekarang juga!!” Seru Hye Joon membuat siswa
lain menatapnya, -ada-apa-dengan-orang-itu-
“Hey, Hye Joon! Jangan
berteriak! Lihat sekelilingmu.” Ah Rin berbisik pada Hye Joon, kemudian yeoja
itu –Hye Joon- menatap sekitar.
“Oh, maaf, maaf.” Ia
tersenyum bersalah sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
“Annyeong eonniedeul~”
“Ah, Jung Roo? Apa kau
sudah―” Ah Rin menggantungkan kalimatnya ketika seseorang lagi duduk disamping
Hye Kyu, Jung Kook.
“JungKook-ssi.” Kata Ah Rin lirih. Plesterku masih
belum dilepas, batinnya dalam hati. Hye
Joon menoleh padanya. Seperti ada yang aneh, batinnya.
“Ada apa denganmu Rin?”
Hye Joon menyenggol lengan Ah Rin. Kemudian menatapnya dengan tatapan –apa-kau-baik-baik-saja-
“Ah, tidak, tidak ada apa
– apa. Hye Kyu, apa kau sudah makan? Apa ingin kupesankan?” Ucap Ah Rin sambil
tersenyum manis, kemudian sedikit melirik Jung Kook yang juga sedang
menatapnya. Oh Tuhan, dia sedang menatapku, batinnya.
“Oh, tidak eonnie. Aku sedang menjalankan program
diet. Kau tahu, kurasa aku harus menguruskan badan kalau aku ingin melakukan
pekerjaan berat.” Jawab Hye Kyu.
Tiba – tiba Hye Joon
berdiri kemudian menggandeng tangan Ah Rin. “Hye Kyu, aku dan Ah Rin kembali
duluan, ne? Kami akan mengerjakan
tugas, ada tugas yang belum kuselesaikan. JungKook-ssi, aku duluan.” Hye Joon menyeret Ah Rin dan membawanya pergi.
DAP
DAP
“Hye Joon, kenapa
meninggalkan Hye Kyu? Ada apa denganmu?” Ah Rin menolehkan kepalanya ke
belakang. Tampak Hye Kyu masih menatapnya dengan tatapan –kenapa-eonnie-pergi-
Hye Joon berhenti menarik
tangan Ah Rin dan menghentikan
langkahnya. Ia membalikkan badannya dan menatap Ah Rin tajam. “Seharusnya aku
bertanya padamu, Rin. Ada denganmu?”
“Apanya yang apa? Aku
baik – baik saja.” Ucap Ah Rin. Ia merasa tidak ada yang salah dengan dirinya.
Ia merasa baik – baik saja.
Hye Joon menatap Ah Rin
malas. “Semua tidak baik – baik saja ketika JungKook datang.”
»BANGTAN BOYS«
Hye Joon sedang berbaring
di tempat tidurnya. Memandangi langit – langit kamarnya yang bercat putih
bersih dan juga lampu yang berada di tengah. Ia menatap pemandangan dilangit –
langit kamarnya dengan dahi berkerut. Bagaimana bisa TaeHyung atau yang akrab
dipanggil Steve Kim itu menyatakan perasaannya ditengah lapangan basket saat
pulang sekolah tadi?, batinnya.
[FLASHBACK ON]
Hye Joon sedang berada di kelasnya. Ia lebih ingin tinggal
dulu di sekolah, entahlah tumben sekali dia masih ingin bertahan, padahal ia
selalu pulang duluan ketika bel sudah berbunyi. Sementara Hye Kyu dan Ah Rin
sudah meninggalkannya sejak tadi. Ia sudah meyakinkan eonnienya itu untuk tetap meninggalkannya.
Sahabatnya itu sangat bingung saat ia menolak untuk pulang bersama. Alasannya
adalah satu, bukan seperti yang biasanya.
“Aigoo~ Mungkin aku
salah menolak untuk pulang. Disini sepi sekali.” Gumam Hye Joon seorang diri
sambil memandangi sekitar dari jendela kelasnya.
Dan memang benar, sekolah sudah sangat sepi. Hanya mungkin
suara beberapa siswa yang mengikuti OSIS yang berlarian kesana kemari, entah
apa yang mereka lakukan.
Hye Joon kembali duduk di bangkunya, kemudian mengambil buku
matematikanya. Jujur saja, ia sangat benci mata pelajaran yang satu ini. Tapi
mana boleh buat? Ada tugas dari seongsaeng menyebalkan
yang menurutnya suka pidato itu. Ia membuka buku tugasnya dan mulai mengerjakan
tugas yang seharusnya dikerjakan di rumah nanti. Tapi, karena ia ingin
bersantai di rumah dan daripada hanya diam saja di sini, ia lebih mengerjakan
tugasnya.
“Aish, materi sangat
mudah. Dan aku bisa mengerjakannya! Yeay!” Ucap Hye Joon sambil tersenyum
bangga.
Ia tertawa sendiri. “Astaga, materi ini mudah. Dan… aish, kenapa aku jadi berkata sendirian?!” Gumam Hye Joon setelah menepuk
dahi.
30 minutes later…
“Sudah! Ah, akhirnya~” Seru Hye Joon sambil tersenyum lebar,
kemudian memasukkan bukunya ke tas berwarna ungunya.
“Mungkin aku harus pulang sekarang. Sudah sore, dan aku
ingin cepat – cepat ke tempat tidurku ya Tuhan~” Hye Joon menggendong tasnya
dan mendekap mapnya yang bergambar idola favoritnya, Girls Generation.
Hye Joon berjalan keluar kelas. Melewati lorong kelasnya
yang sepi. Seakan tidak merasa takut, Hye Joon terus berjalan sambil menenteng
mapnya. Saat ia melewati lapangan basket matanya tertuju pada satu objek yang
ada di tengah lapangan basket disana. Itu TaeHyung dan juga… seorang gadis
cantik yang Hye Joon tak ketahui namanya, yang jelas dia seangkatan dengannya.
“Eh? TaeHyung? Bersama seorang gadis?” Hye Joon mencoba
mendekat dengan bersembunyi dibalik tribun.
‘Kumohon Yoon Hee-ya.. Kau mau kan
menjadi yeojachinguku?’
DEG
“A-Apa?” Seru Hye Joon tertahan.
‘Emm.. Maafkan aku TaeHyung. Aku tidak bisa.. Maafkan aku.’
‘Tapi kenapa? Aku menyukaimu Yoon Hee-ya..’
DEG
DEG
“A-Apa? TaeHyung menyukainya? A-Ah, kenapa aku disini? Aku
harus pulang, aku bodoh.” Rutuk Hye Joon pada dirinya sendiri. Ia berjalan
menjauhi tempat itu. Tapi ada sesuatu di dadanya yang sakit. Ah, tidak. Bukan
dadanya yang sakit, tapi mungkin hatinya?
[FLASHBACK OFF]
Hye Joon memejamkan
matanya sejenak. Jantungya terasa bergemuruh ketika ia mengingat apa yang
terjadi tadi sepulang dari sekolah. Kenapa TaeHyung berani sekali menyatakan
perasaanya pada seorang gadis di tengah lapangan dan… Ah, sudahlah.
Hye Joon membuka matanya
perlahan, kemudian duduk dari tidurnya. Jantungnya kembali berdegup dengan
kencang. Ia merasa kalau ia akan kehilangan TaeHyung dalam waktu sekejap. Tapi
tunggu, bukankah ia adalah musuh TaeHyung? Dan kenapa ia merasa seperti kehilangan
TaeHyung?
“Apa ini..? Kenapa aku
merasa jantungku berdetak sangat saat memikirkan TaeHyung itu?” Gumam Hye Joon
sambil mencengkram dada kirinya.
“Tapi kenapa rasanya
sakit sekali ketika mengingat kejadian itu?” Gumam Hye Joon lagi. Kali ini ia
menghela nafasnya berulang kali.
“Aku tidak mungkin kan
menyukai TaeHyung?”
::TBC::
Yeay, gimana? Tambah gaje aja ya? Atau mungkin lebih gaje?
O_O
Nah, ini chapter yang kelima. Maaf updatenya lama banget T.T
Mungkin dichapter depan
Hye Joon akan…. Udah deh, gak tau. Nanti liat – liat dulu idenya Bubble, ne? :D
Dan mungkin, setelah
chapter 7 & 8, Bubble akan update chapter 9 & 10nya lammaaaaa
seeekkkaliiii~~~ karena minggu depan udah UTS, terus Bubble mau ke BALI ^^
terus liburan sekolah~~ jadi, Bubble akan meng-update lama buangettt TT.TT Karena keterbatasan sarana untuk SOSMED à (social media) :Dv
Dan, plis!!! COMMENTnya
chingudeul~ U.U Dari awal bikin blog gak ada satupun yang comment. Critanya
bagus apa nggak, Bubble juga ngga tau kan jadinya.. :) Makanya chingudeul semua
COMMENT yah? :D ;)
Oh ya, mau kontak sama
Bubble? Nih, Bubble kasih … :)
Fb : Ratih Krisnoviani
Twitter :
@Monkey_Blue1315
No. Hp : 083846041905
Jangan lupa kasih nama,
ne? Langsung aja kirim pesan ke SOSMEDnya (PM) terus bilang aja kalo chingu
readersnya Bangtan Girls :D (TIDAK TERIMA TEROR, terutama yg lewat sms) (y)
:|:#
Udah deh, sekian aja.
Bubble dari tadi curhat mulu. :D Jangan lupa COMMENT dan juga tetep setia sama
Bangtan Girls ;)
Enjoy Your Dream!! ^^
―BubbleBlack
Subscribe to:
Posts (Atom)