Tuesday, September 17, 2013

Happy Birthday My Guardian || SuLay || OneShot

Title : Happy Birthday My Guardian
Cast : Kim Joon Myeon a.k.a Suho
          Zhang Yi Xing a.k.a Lay
Support Cast : Readers langsung aja baca :)
Genre : Romance, YAOI
Rate : T
Author : Guardian Casper ^^
Summary : “Saengil Chukkae Hamnida Hyung. Saranghae~― Lay.
.
.
.
.
.
.
“Hyung, sore nanti aku menunggumu di taman biasa, ne? aku ingin menunjukkan  sesuatu padamu.”  Ucap Lay dari seberang sana.
Suho menghela nafas panjang masih dengan tatapan datarnya, seolah – olah namja tampan itu begitu dengan ogahnya menjawab telepon dari namjachingunya sendiri.
“Hm.” Jawab Suho yang hanya menggumam saja. Lay tersenyum dari jauh sana.
“Bagus. Aku tunggu. Baiklah aku tutup dulu. Sampai nanti hyung, saranghae.”  Ucap Lay sambil memutuskan sambungannya.
“Aku yakin pasti hal yang tidak penting. Dasar orang aneh~” Cibir Suho sambil melempar ponselnya ke kasurnya.
Suho, namja tampan yang memang adalah namjachingu dari Lay itu selalu memperlihatkan tatapan datar dan dinginnya saat Lay namjachingunya meneleponnya  atau bahkan menemuinya. Namjachingu yang sangat jahat memang, namun Lay tak pernah mengambil inisiatif untuk mengakhiri hubungannya dengan Suho. Dia memang mencintai namja dingin itu,ah tidak, bukan, tapi ia sangat mencintai Suho, sangat.
Lay side
Seorang namja manis tengah sibuk mengikat sebuah pita berwarna putih di box yang bermotif malaikat. Sambil sesekali tersenyum, ia terus melakukan perkerjaannya.
“Lay, kau hebat. Pasti Suho hyung akan tambah mencintaimu sebentar lagi.” Ucap namja manis itu yang diketahui namanya adalah Lay, pada dirinya sendiri.
“Ah, akhirnya selesai juga. Omona~ kyeopta~ Aku sangat berbakat dalam kado mengado rupanya.” Puji Lay untuk dirinya sendiri.
KLEK
Pintu kamar Lay terbuka. Menampakkan seorang namja yang sama manisnya dengan Lay berjalan memasuki pintu kamarnya.
“Lay-ah, kau sedang apa hm?” Tanya namja manis itu sambil berdiri di samping Lay.
“Ah, Luhan hyung. Aku ada janji dengan Suho hyung. Ini aku akan memberikan sesuatu padanya di dalam sini.” Jawab Lay sambil mengangkat box tadi.
Luhan mengerutkan dahinya. “Janji? Dengan namja brengsek itu?” Tanya Luhan dengan nada sedikit mencibir.
“Hyung, jaga bicaramu itu. Suho hyung tidak brengsek. Dia sangat mencintaiku begitupun aku. Hyung harus mendukungku.” Kata Lay sambil menatap sendu Luhan yang terus menatap wajahnya tajam.
“Apa – apaan kau ini, eoh?! Kenapa namja brengsek itu terus saja kau lindungi?! Namja itu sudah membuatmu menangis ratusan kali Lay. Ingatlah itu.” Sergah Luhan sambil pergi dari kamar Lay.
Lay menatap kepergian Luhan dengan pandangan mengabur.
“Sebegitunyakah Luhan hyung padamu Suho hyung….” Lirih Lay hingga setitik airmata jatuh dari pelupuk matanya.

5 p.m. KST
Lay mengotak atik ponselnya. Bermaksud menelpon Suho agar ia segera berangkat. Lay memencet tombol 1, lalu mendekatkan ponselnya ke telinganya.
“Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi. Silakan coba beberapa saat lagi.”
“Kenapa tidak bisa dihubungi? Atau aku kirim pesan saja.” Ucap Lay pada dirinya sendiri dan jari lentiknya itu dengan sigap langsung mengetik pesan yang dikirim kepada Suho.
Sekarang Lay sudah berada di taman. Menunggu Suho datang dengan wajah yang berseri – seri. Senyuman tak pernah sirna dari wajah manisnya untuk saat ini. Bayangan wajah Suho selalu ada di benaknya hingga sekarang, menghayalkan bahwa Suho datang dengan senyuman angelicnya dan pelukan hangatnya untuk Lay.
“Suho hyung pasti sangat senang nanti.” Ucap Lay sambil memandangi box yang ia letakkan di pangkuannya.
“Kenapa lama? Ah, sudahlah nanti Suho hyung pasti akan datang. Mungkin sabar sedikit akan membuatku lebih baik.” Ucapnya lagi sambil tetap memandangi box dengan senyuman yang tak kunjung sirna.
1 jam..
1,5 jam..
2 jam…
Lay melihat jam di pergelangan tangan kanannya. “Ini sudah gelap. Dan Suho hyung belum datang juga.” Ucap Lay sambil memasang wajah khawatir.
Lay merogoh saku jaketnya. Mencari ponselnya yang ia masukkan di sana. Setelah menemukan, Lay kembali mengetik pesan kepada Suho.
“Hyung, aku masih tetap menunggumu. Cepatlah datang. Ini sudah gelap. Aku takut.”
Sent.
Pesan itu terkirim. Namun tak kunjung ada balasan dari sang penerima pesan. Seakan – akan pesan Lay adalah angin yang lewat dan tak akan pernah kembali lagi. Hm~ Lay masih sabar, ia akan tetap menunggu Suho sampai kapanpun. Ya, sampai kapanpun.
Suho side
Suho baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan celana piama dan juga kaos berwarna hitam yang dikenakannya, ia berjalan menuju tempat tidurnya lalu duduk di pinggiran kasurnya. Pandangannya berhenti pada sebuah benda berbentuk persegi panjang diatas meja nakasnya, -ponselnya-. Suho meraih ponselnya, lalu menekan tombol power pada ponselnya karena memang ponselnya sengaja ia matikan agar tak mendengar suara dering yang memekikkan telinga yang tentu saja berasal dari namjachingunya.
BLEDER  -suara petir-
You have 25 missed calls and 20 new messages from Lay.
Suho mengerutkan keningnya. Gigih sekali, batinnya dalam hati.
“Hyung, aku sudah di taman. Aku menunggumu.”
“Hyung, apa kau sudah berangkat? Tenang saja, aku masih menunggumu disini.”
“Hyung, aku menunggumu cepatlah.”
“Hyung, kau tidak lupa janji kita bukan?”
“Hyung, aku akan menunjukkan sesuatu padamu. Cepat datang, ne?”
“Hyung, aku masih tetap menunggumu. Cepatlah datang. Ini sudah gelap. Aku takut.”
“Gigih sekali kau.” Ucap Suho dingin.
BLEDER
Suho menoleh kearah jendela. Petir terus menyambar dan hujan turun dengan sangat deras di luar sana. Suho bangkit berdiri dan berjalan kea rah jendelanya. Menatap suasana di luar sana. Gelap. Pikirannya berkecamuk. Apa Lay masih disana? Apa Lay masih disana menunggunya? Ataukah Lay sudah di rumah?. Cukup! Ia harus menghilangkan sikap egoisnya sekarang juga, ia harus menyusul Lay. Suho mengambil jaket tebalnya dan juga payung di balik pintu. Dan ia segera beranjak keluar apartemennya dengan sedikit berlari.

“Hhh… S-Suho… H-Hyung.. Aku a-akan tetap.. menunggu.. nyaa..” Ucap Lay sambil terus memeluk tubuhnya yang kedinginan. Bagaimana tidak?! Lay terus saja menunggu Suho ditengah hujan deras dan berangin ini tanpa sedikitpun memliki inisiatif untuk meninggalkan taman itu. Sambil terus memeluk tubuhnya sendiri, Lay terus berharap bahwa Suho akan datang, sampai kapanpun ia tak akan meninggalkan taman ini. Itu akan berarti sama saja karena Lay juga berarti membatalkan janjinya sendiri.
Lay menundukkan kepalanya sambil mempererat dekapan pada pelukan tubuhnya sendiri. Hujan begitu deras dan petir terus saja menggelegar tak henti. Titik – titik air hujan begitu terasa dingin ketika membasahi kepala Lay.
“Hhhh… D-Di.. ngin..” Racau Lay semakin mempererat pelukannya. Tiba – tiba sepasang kaki berada di depannya. Membuatnya terkejut dan mendongakkan kepalanya pelan.
Matanya terbelalak ketika Suho ada didepannya dengan payung di tangannya.
“S-Suho hyung… Ah, S-Suho hyung s-sudah da-tang… duduk-lah hyung… A-aku punya s-sesuatu un-tukmu..” Ucap Lay terbata – bata, ia kedinginan.
“Yixing….”
Lay mengambil boxnya lalu menyodorkan benda itu pada Suho.
“Ah, m-mianhae hyung… Basah, ne? Bagaimana kalau besok kuganti? A-atau mau kutukar sekarang, hm? Eotte?” Tanya Lay sambil tersenyum, atau lebih tepatnya dipaksakan.
“Yixing….”
Lay tak menghiraukan panggilan Suho. Ia terus menyela pembicaraan Suho.
“Hyung.. A-aku kira kau lupa.. Kau tahu, aku menunggu sangat lama dan akhirnya kau datang… Ayo terima hyung… Cepat buka, ne?” Kata Lay sambil menyodor – nyodorkan box di tangannya.
“Yixing hentikan!” Seru Suho membuat Lay terhenyak.
“Hyung… Jebal.. Buka boxnya… Aku ingin kau tersenyum melihatnya..” Rengek Lay lagi.
“Yixing hentikan! Apa kau tahu keadaanmu? Apa kau tak tahu dirimu sekarang ini, hah?!” Seru Suho sambil menatap tajam Lay.
“Suho hyung…” Setitik airmata Lay turun seketika namun tak terlihat karena hujan yang deras menerpa pipi mulusnya.
“Yixing…. Apa kau gila?! Kenapa kau menunggu pecundang sepertiku?! Kenapa kau menunggu namja brengsek sepertiku?!” Seru Suho lagi.
“Suho hyung…. Kumohon buka kotaknya…. Aku ingin kau membukanya… Dan kau akan tahu kenapa aku tetap menunggumu.” Jawab Lay lirih.`
Suho menyerah. Ia melempar payungnya dan menerima box dari Lay. Matanya membelalak saat ia mengetahui isi kotak itu.
“Yixing…. Ige mwoya?” Tanya Suho bingung.
“Itu snowdome yang kau inginkan hyung…. Karena kau begitu menginginkannya, jadi aku memberikannya padamu… Ah, iya satu lagi. Aku hampir lupa mengatakannya, Saengil Chukkae Hamnida My Guardian~” Ucap Lay sambil sedikit terhuyung ke belakang.
Suho tersenyum tipis. “Yixing….. kenapa aku lupa hari ulang tahunku.. Gomawo~” Kata Suho sambil menarik Lay ke pelukannya.
“Yixing, jeongmal mianhae.. Jeongmal mianhae…” Ucap Suho lirih sambil mempererat pelukannya.
“Suho hyung… hiks~”
“Yixing, jeongmal mianhae. Aku memang namjachingu yang brengsek. Aku sama sekali tak memperdulikanmu Yixing. Jeongmal mianhae~”
“Suho hyung… Aku sudah memaafkanmu. Kumohon jangan terus saja meminta maaf…” Lay melepas pelukannya. Menatap Suho yang sudah basah kuyup seperti dirinya.
Suho menatap Lay. Matanya yang sayu dan bibirnya yang sangat pucat membuat hatinya semakin teriris.
“Yixing, jeongmal saranghae~” Ucap Suho lirih.
Lay tersenyum lembut. “Ne. Nado saranghae~ Saengil Chukkae Suho hyung…” Jawab Lay lirih.
Suho kembali memeluk Lay. “Gomawo Yixing, gomawo. Jeongmal saranghae….”
Lay hanya tersenyum sambil terus memeluk Suho erat.
“Yixing..” Panggil Suho.
“Ne?”
“Aku ingin kita ulang dari awal.” Ucap Suho sambil melepas pelukannya.
“Maksudmu hyung?”
“Aku ingin kita ulang dari awal semuanya.” Jawab Suho lembut.
“Ne. Aku juga.” Jawab Lay sambil tersenyum penuh arti.
Perlahan Suho mulai mendekatkan wajahnya, hingga memperkecil jarak antara mereka berdua dan…
CHU~
Suho menautkan bibirnya di bibir pink Lay. Mengecupnya lembut seakan tak ingin melukai Lay-nya lagi. Dan malam itu, di bawah hujan yang deras, cinta mereka kembali dalam wujud yang aslinya, indah dan sempurna.

-THE END-

1 comment:

  1. 1xbet korean - Online casino and sportsbook
    1xbet korean. Bet online. 2 xbet. 1xbet. 2xbet. 3xbet. 4 xbet. 5 xbet. 6. Betsoft. 8 xbet. 제왕 카지노 7 xbet. 1xbet korean 8 xbet. 메리트 카지노 고객센터 9 xbet.

    ReplyDelete